Showing posts with label Gorengan. Show all posts
Showing posts with label Gorengan. Show all posts
Tuesday, March 22, 2016
NUGGET AYAM WORTEL (CHICKEN NUGGET WITH CARROT)
Bismillah.
Sudah lama sekali ingin posting resep chicken nugget yang biasa saya pakai, baik untuk konsumsi sendiri maupun dijual. Saat tinggal di Korea, saya juga berjualan frozen food, salah satunya chicken nugget. Karena tentu saja disana sulit bahkan langka untuk mendapatkan chicken nugget yang halal. Jadi ada teman-teman yang biasanya ingin punya stock chicken nugget untuk lauk praktis lalu order ke saya. Resepnya memang bisa dibilang nugget berkualitas ya, karena bahan yang paling banyak jumlahnya ya daging ayam, bahan lainnya hanya bersifat sebagai bahan pengikat dan bumbu-bumbu saja.
Nugget ini memakai tambahan sayuran di dalamnya yaitu wortel, selain menambah nilai gizi dan serat, juga bisa untuk mensiasati anak-anak yang suka makan nugget tapi tidak suka makan sayuran, hehehe. Bisa juga memakai sayuran lainnya semisal brokoli, buncis, dll. Nugget ini jika disimpan dalam suhu beku di freezer (suhu minus paling maksimal, bila punya chest freezer lebih baik) tahan maksimal 2 bulan dengan catatan kemasan tidak dibuka tutup dan tidak keluar masuk freezer. Jadi sebaiknya jika ingin dibuat stok, pisahkan nugget dalam kemasan sekali pakai habis. Ada banyak versi membuat nugget ayam, ada yang menggunakan roti tawar, menggunakan tepung terigu, menggunakan tambahan cairan, dll. Yang mau mencoba membuat nugget ayam versi saya, yuk silahkan dicoba ya. Semoga cocok ;)
NUGGET AYAM WORTEL
by Ricke Indriani
Bahan:
500 gram fillet ayam (dada atau paha), giling halus dengan chooper/food processor
1 buah wortel ukuran besar, diserut kasar
50 gram tepung panir, jika terlalu kasar bisa dihaluskan dengan blender bumbu
25 gram maizena
4 butir telur, kocok lepas
6 siung bawang putih, haluskan
1/2 buah bawang bombay, cincang halus (optional, tapi saya suka pakai)
1,5 sdt garam (atau sesuai selera)
1 sdt gula pasir
1/2 sdt merica bubuk
Bahan pelapis:
Putih telur, kocok lepas (atau bisa juga memakai telur utuh, kocok lepas)
Tepung maizena
Tepung panir kasar
Minyak goreng untuk menggoreng nugget
Loyang persegi (bisa menggunakan 2 buah loyang persegi ukuran 18x18x4 cm, atau 2 buah loyang brownies ukuran 10x30x4 cm)
Cara membuat:
1. Panaskan kukusan. Alasi loyang dengan plastik food grade tahan panas, olesi minyak goreng tipis-tipis. Sisihkan.
2. Dalam sebuah wadah, campur semua bahan nugget menjadi satu dan aduk rata menggunakan tangan bersih atau sendok kayu.
3. Tuang adonan ke dalam loyang, ratakan permukaannya. Adonan awal tidak perlu terlalu tebal, cukup tebal sekitar 1 cm saja.
4. Kukus hingga matang sekitar 20-30 menit. Test tusuk dan jika disentuh sudah tidak lembek.
5. Angkat dari kukusan dan dinginkan. Potong-potong sesuai selera atau bisa juga dicetak menggunakan cookies cutter.
6. Balur nugget dengan maizena, gulingkan ke putih telur/telur utuh yang sudah dikocok lepas, balur dengan tepung panir kasar. Lakukan hingga habis.
7. Sebaiknya simpan dahulu di lemari es agar bahan pelapis lebih merekat. Goreng dalam minyak panas dengan api sedang hingga permukaan kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
8. Jika akan disimpan. Tata nugget dalam plastik food grade atau zipper bag (bisa juga wadah kedap udara). Simpan dalam freezer dengan suhu dingin maksimal.
(Daging ayam dan wortel)
(Adonan nugget siap dituang ke loyang dan dikukus)
(Selesai dilapis panir dan siap digoreng atau disimpan)
Note:
- Bila hanya mempunyai loyang satu buah atau kukusan tidak muat 2 loyang, bisa dikukus bergantian karena adonan tidak masalah mengantri. Atau bisa juga adonan dikukus sekaligus jadi adonan lebih tebal dan waktu mengukus jadi lebih lama. Setelah matang dan dingin, iris nugget dengan ketebalan sekitar 1-1,5 cm saja lalu dipanir.
- Takaran garam, gula pasir dan merica bubuk bisa disesuaikan dengan selera
- Jika ingin menambahkan keju, bisa ditambahkan sekitar 50-75 gram keju parut ke dalam adonan.
Selamat mencoba ya ^_^
Labels:
Daily Menu,
Gorengan,
Nugget,
Snack
Friday, April 11, 2014
TAHU ACI KHAS TEGAL
Tahu aci ini adalah salah satu makanan khas Tegal, Jawa Tengah, masih saudaraan sama cireng deh ya, soalnya sama-sama judulnya aci yang digoreng, bedanya tahu aci pakai tahu. Adonan acinya juga berbeda dengan cireng, kalau cireng adonannya lebih kering dan mudah dibentuk, sedangkan tahu aci adonannya lebih lembek dan mudah disendoki. Selain tahu aci, di Tegal juga ada yang namanya tahu pletok, mirip dengan tahu aci ini tapi teksturnya lebih renyah. Pada tahu pletok, tahu dibelah tipis lalu dibentangkan, kemudian adonan acinya ditempelkan di salah satu sisi permukaan tahunya dan digoreng.
Aslinya tahu aci ini menggunakan tahu kuning ukuran satuan kecil yang dibelah melintang diagonal jadi bentuk segitiga, lalu ditempeli adonan aci dan digoreng. Tapi yang saya bikin ini menggunakan tahu kulit karena yang lagi ada stok di rumah itu, ada tahu putih cuma 1 bungkus (yang ukuran besar standar) dan tidak cukup untuk dipakai seluruh adonan. Jadi tahu putihnya saya pakai untuk campuran adonan saja, sedangkan untuk menempelkan adonan acinya saya pakai tahu kulit. Terinspirasi juga dari Mba Citra di Kumamoto, Jepang yang membuat tahu aci ini memakai tahu kulit juga. Hasilnya tahunya jadi lebih renyah. Terima kasih inspirasinya ya Mba :)
Buat penggemar gorengan dari aci seperti saya, makan tahu ini gak kerasa bisa habis banyak, hehehe... cocol terus pokoknya :D . Tahu aci ini bisa disajikan dengan cabai rawit atau sambal kecap untuk cocolan. Next time mau bikin lagi pakai tahu putih yang biasa saya pakai untuk bikin siomay dan batagor disini. Tahu aci ini lebih enak dinikmati fresh selagi masih hangat karena teksturnya masih ada renyahnya, setelah dingin memang jadi tidak serenyah saat masih fresh tapi tenang saja acinya (cirengnya) tidak menjadi keras walau sudah dingin lho, tetap kenyal dan empuk digigitnya ^_^
Yang mau mencoba untuk membuatnya, berikut resepnya ya... Inshaa Allah mudah untuk dipraktekkan dan yang terpenting tahu aci ini saat digoreng tidak perlu takut akan meletus atau loncat dari penggorengan kok, hehehee...
TAHU ACI KHAS TEGAL
15-20 buah tahu kuning ukuran kecil satuan, dibelah melintang diagonal membentuk segitiga (hasil jadi 30-40 buah) ~ saya pakai tahu kulit
*bila tahunya tawar, bisa diberi sedikit garam dan merica bubuk lalu diamkan sebentar agar meresap, siap dipakai
2 buah tahu kuning/putih kecil ukuran kecil, haluskan ~ saya pakai setengah bagian tahu putih ukuran besar standar
150 gram aci/tapioka/sagu tani
50 gram terigu protein sedang/all purpose
5 siung bawang putih, haluskan
1,5 sdt garam (kalau suka lebih asin bisa pakai 2 sdt)
1 sdt merica bubuk
1 sdt gula pasir
50 ml air
4 batang daun bawang kecil atau daun kucai, iris halus
Minyak goreng yang banyak untuk menggoreng
Cara membuat:
1. Campur tahu kuning/putih yang dihaluskan, tepung aci/tapioka/sagu tani dan terigu. Aduk hingga tercampur rata. Sisihkan.
2. Campur air, bawang putih halus, garam, merica bubuk dan gula pasir. Panaskan di atas kompor hingga mendidih pertama kali.
3. Tuang campuran air mendidih ini ke campuran tahu dan tepung tadi. Aduk rata dengan sendok hingga membentuk adonan yang lembek. Adonan bertekstur lembek dan mudah disendokkan, tapi tidak terlalu cair/runny dan juga tidak kering seperti adonan cireng. Bila dirasa masih terlalu kering, bisa ditambahkan air sedikit demi sedikit karena kelembekan adonan juga tergantung kadar air dari tahu yang dipakai.
4. Tambahkan daun bawang atau daun kucai, aduk rata.
5. Tempelkan adonan aci pada tahu yang telah disiapkan. Lakukan hingga adonan habis.
6. Panaskan minyak goreng yang banyak dengan api sedang, goreng tahu aci hingga matang dan kecoklatan. Angkat dan sajikan dengan cabai rawit atau sambal kecap.
Sambal kecap:
5 sdm kecap manis
1 sdm saus sambal
1 siung bawang putih, haluskan/parut
Cabai rawit merah sesuai selera pedasnya, diiris dan digerus kasar dengan sendok agar keluar pedasnya
3 buah bawang merah, dipotong-potong
Sedikit perasan air jeruk nipis atau cuka makan
Bila terlalu kental bisa ditambahkan 1 sdm air matang
---> Campur semua bahan jadi satu dan siap menjadi sambal cocolan tahu aci
Tahu aci ini juga bisa disajikan dengan saus sambal kacang, jadinya batagor aci deh. Tahu acinya bedol desa dari Jawa Tengah ke Jawa Barat donk soalnya jadi batagor, hehee... Enak juga lho. Selamat mencoba! ^_^
Labels:
Gorengan,
Jajanan Pasar,
Snack
Monday, July 8, 2013
TAHU ISI DAN RISOLES BEEF MAYO (AMERICAN RISOLES)
Jadi tukang gorengan juga di Korea, hihihhh... Tahu isi dan risoles beef mayo (biasa disebut american risoles) pesanan beberapa waktu yang lalu. Tahu isi ala Indonesia dipesan oleh Mba Zanti di Pyeongtaek yang sedang main ke Anseong, berisi sayuran (toge, wortel, kol dan daun bawang) dan dibalut dengan adonan tepung lalu digoreng hingga matang dan renyah. Risoles beef mayo berisi sosis sapi halal, telur rebus, keju, mayonaise dan saus tomat.
Labels:
Gorengan,
Jajanan Pasar,
Jualan
Friday, June 21, 2013
RISOLES RAGOUT SAYURAN FOR MBA ZANTI
Risoles ini juga postingan telat, sudah saya bikin dari akhir April, hihiii... Untung cuma fotonya saja yang 'basi', kalau risolesnya yang basi kan kacau :D
Risoles ini dibawa sebagai potluck untuk undangan acara makan-makan di rumah Mba Zanti di Pyeongtaek. Pyeongtaek adalah kota tetangga yang paling dekat dari Anseong (kota dimana saya tinggal). Waktu itu bingung mau bawa potluck apa karena saya belum punya oven maupun kukusan, baru punya penggorengan dan panci, hehee... Akhirnya ya sudah bikin yang digoreng-goreng saja deh, saya dan Mba Yuyun (tetangga saya yang satu gedung dengan saya yang juga datang ke acara Mba Zanti) akhirnya memutuskan membawa potluck bersama-sama yaitu risoles ini.
Risoles ini saya bikin malam harinya, kemudian dimasukkan ke ziper bag dan disimpan di freezer. Dan besoknya sebelum berangkat baru digoreng. Resep kulitnya sama dengan resep kulit amris (amrican risoles) yang sudah beberapa kali saya posting, hanya isiannya ragout sayuran. Nah, kalau bikin ragoutnya saya seperti memasak saja, tidak pakai takaran pasti. Kebanyakan saya kalau memasak suka begitu cemplung-cemplung jadi deh, hehee...
Terdiri dari wortel dan kentang yang dipotong kotak-kotak kecil, jagung manis kalengan (atau fresh, karena disini cuma ada jagung manis yang kalengan), ayam suwir dan daun bawang. Bumbunya bawang putih ditumis sampai harum, masukkan wortel dan kentang, kemudian diberi susu cair secukupnya. Masukkan jagung manis dan ayam suwir, masak hingga susu agak menyusut sedikit. Bumbui dengan garam, merica bubuk dan gula pasir secukupnya. Beri sedikit terigu untuk mengentalkan masak hingga kental. Matikan api kemudian panas-panas beri sedikit margarin. Aduk rata. Dinginkan dan siap dipakai deh :)
(Sebagian kulit risoles yang sudah didadar)
(Risoles beku baru keluar dari freezer, siap digoreng)
Risolesnya sebagian dibikin bentuk segitiga dan sebagian lagi digulung biasa, isinya sama aja sih, cuma lagi iseng aja dibentuk berbeda-beda. Buat yang belum tau cara membentuk risoles sigitiga, mohon maaf saya tidak sempat membuat foto step by stepnya karena waktu bikin sudah lumayan larut malam dan memang kalau memotret pada saat sedang proses memasak terkadang suka malas kecuali sedang bagus mood-nya (hayaahhh si mood segala dibawa-bawa, hihihiii...). Coba browsing saja ya siapa tau saja ada teman blogger lain yang pernah posting. Kapan-kapan kalau bikin lagi deh ya, semoga si good mood datang, hehee...
Labels:
Gorengan,
Jajanan Pasar,
Snack
Tuesday, June 4, 2013
GYEONGBOKGUNG PALACE DAN SOSIS SOLO
Annyeong haseyo ^_^
Judulnya tak nyambung banget ya? Hehehee... Ya disambung-sambungin saja kalau begitu ^^ #maksa :D
Saya beri judul 'Gyeongbokgung Palace dan Sosis Solo' karena saya mau berbagi cerita sedikit tentang Gyeongbokgung Palace yang saya kunjungi waktu saya dan keluarga ke Seoul beberapa waktu yang lalu. Kami ke Seoul sebenarnya tujuan utamanya adalah memenuhi undangan dari Profeesor Lee (academic supervisor dari suami saya) untuk makan malam di sebuah family restaurant yang berada di Gangnam, Seoul. Undangan makan malam tersebut sekitar pukul 7 malam, kami sengaja berangkat lebih awal karena hendak sekalian berkunjung ke Gyeongbokgung Palace ini. Kami tiba di terminal express bus Seoul sekitar pukul 4 sore dan langsung naik subway train menuju ke Gyeongbokgung Palace. Setibanya di Gyeongbokgung kami hanya bisa mengeksplornya dengan waktu sekitar 1,5 jam saja, karena jam 6 sore istana sudah ditutup untuk umum, hanya boleh di bagian tamannya saja. Selain itu kami juga harus bersiap-siap menuju Gangnam untuk memenuhi undangan Professor.
Sekilas tentang Gyeongbokgung Palace, Gyeongbokgung sendiri artinya Istana Gyeongbok, terletak di jantung kota Seoul tepatnya di sebelah utara. Istana ini adalah istana terbesar yang dibangun Dinasti Joseon pada masa kerajaan dulu, selain istana Gyeongbok juga ada 4 istana lainnya di tempat yang berbeda.
Sebenarnya Gyeongbokgung pada awalnya merupakan komplek istana yang sangat luas, namun telah dihancurkan oleh Jepang saat invasi ke Korea pada tahun 1592-1598. Kemudian dibangun kembali pada zaman pemerintahan Raja Gojong sekitar tahun 1952 dan mendirikan komplek istana yang terdiri dari sekitar 6000-7000 ruangan. Namun saat Jepang kembali menjajah Korea pada tahun 1900-an, istana ini kembali dihancurkan hampir seluruh bangunannya kecuali 10 bangunan utamanya. Sekarang Gyeongbokgung sudah direnovasi oleh pemerintah Korea dan dibuka untuk umum.
Untuk menuju ke tempat wisata sejarah ini tidaklah sulit, dari terminal express bus antar kota di Seoul, kita bisa langsung keluar terminal dan menuju ke subway train station (stasiun kereta bawah tanah) yang berada di bawah terminal. Kemudian naik kereta di Line 3 dan turun di stasiun Gyeongbokgung. Harga tiket masuk ke Gyeongbokgung juga cukup murah, hanya 3000 won untuk dewasa dan gratis untuk anak-anak. Kami tidak sempat mengeksplor seluruh bagian komplek istana karena keterbatasan waktu, tidak sempat mengunjungi Hyangwonjeong, National Palace Museum dan National Folk Museum yang ada di komplek istana ini.
Nah, mengenai si sosis solo (tetep ke soal makanan lagi, hihiii...), saya memang membuat sosis solo ini untuk bekal rekreasi kami ke Gyeongbokgung. Selain sosis solo saya juga membuat chocolate muffin tetapi tidak sempat saya potret, kami juga membawa juice jeruk dan air putih tentunya. Kebetulan di samping istana (masih di dalam komplek istana) ada taman yang asri sekali dengan danau yang berada di samping taman. Pengunjung banyak yang duduk-duduk di taman sambil beristirahat. Tapi walaupun banyak pengunjung, tak akan terlihat ada sampah bertebaran, sangat terpelihara kebersihannya. Selain karena ada petugas yang dengan sigap mengambil sampah walau hanya bungkus kecil sekalipun, juga tidak ada pengunjung yang membuang sampah sembarangan :)
Balik lagi ke sosis solo, hehee... Saya memutuskan untuk membuat sosis solo ini karena ada stok daging giling halal yang saya beli di foreign mart. Biasanya jika membuat sosis solo saya menghaluskan kembali daging gilingnya menggunakan blender yang untuk daging. Namun karena saya disini belum memiliki blender (kasian deh, hihiii...) jadi saya langsung memakainya tanpa dihaluskan kembali jadi tekstur dagingnya agak kasar. But it's not a problem at all, tak merubah rasa sama sekali, tetap enak ^_^
Sosis solo merupakan salah satu jenis risoles (savory pancake roll) khas Indonesia, yaitu dari daerah Solo. Sosis solo ini biasanya diisi dengan daging giling atau ayam giling yang diberi bumbu dan dimasak, kemudian digulung, dicelup ke kocokan telur dan digoreng sampai kecoklatan. Nikmat disajikan hangat dengan cabai rawit atau saus sambal.
SOSIS SOLO
by Ricke Indriani
Bahan kulit:
300 gram terigu protein sedang/tinggi
1 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
1 sdm gula pasir
4 buah telur ukuran besar, kocok lepas
700 ml air
3 sdm margarin, lelehkan
Bahan isi:
500 gram daging sapi giling, haluskan (atau daging ayam direbus, suwir dan haluskan)
5 butir bawang merah, iris tipis
3 siung bawang putih, cincang halus
1 batang daun bawang, iris halus
1,5 sdt garam (atau sesuai selera)
1 sdt gula pasir
1/4 merica bubuk
1/4 ketumbar bubuk
100 ml air
2 sdm minyak goreng untuk menumis
Pelapis:
1-2 butir telur, kocok lepas
Cara membuat:
1. Buat isinya: Tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum. Masukkan daging giling, aduk hingga berubah warna. Tuang air. Masukkan garam, gula pasir, merica bubuk dan ketumbar bubuk. Aduk rata. Masak hingga airnya kering sambil sesekali diaduk. Masukkan daun bawang, masak sebentar. Matikan api. Cicipi, tambahkan bumbu jika ada yang kurang. Dinginkan.
2. Buat kulit: Campur terigu, garam, merica bubuk, dan gula pasir. Aduk rata. Masukkan telur dan tuangi air sedikit demi sedikit sambil diaduk rata dengan hand whisk sampai halus. Saring agar tidak ada gerindil kasar. Masukkan margarin leleh. Aduk rata.
3. Panaskan wajan datar anti lengket, oles sedikit dengan margarin. Tuang 1 sendok sayur, ratakan adonan dengan memutar wajan. Dadar hingga matang dan lakukan sampai adonan habis.
4. Ambil selembar kulit, beri isi daging. Lipat dan gulung. Lakukan hingga habis.
5. Panaskan minyak untuk menggoreng, celupkan sosis solo ke kocokan telur, goreng hingga kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Sajikan dengan cabai rawit atau saus sambal.
Selamat mencoba. Salam from South Korea. Annyeonghi gyeseyo ^_^
Judulnya tak nyambung banget ya? Hehehee... Ya disambung-sambungin saja kalau begitu ^^ #maksa :D
Saya beri judul 'Gyeongbokgung Palace dan Sosis Solo' karena saya mau berbagi cerita sedikit tentang Gyeongbokgung Palace yang saya kunjungi waktu saya dan keluarga ke Seoul beberapa waktu yang lalu. Kami ke Seoul sebenarnya tujuan utamanya adalah memenuhi undangan dari Profeesor Lee (academic supervisor dari suami saya) untuk makan malam di sebuah family restaurant yang berada di Gangnam, Seoul. Undangan makan malam tersebut sekitar pukul 7 malam, kami sengaja berangkat lebih awal karena hendak sekalian berkunjung ke Gyeongbokgung Palace ini. Kami tiba di terminal express bus Seoul sekitar pukul 4 sore dan langsung naik subway train menuju ke Gyeongbokgung Palace. Setibanya di Gyeongbokgung kami hanya bisa mengeksplornya dengan waktu sekitar 1,5 jam saja, karena jam 6 sore istana sudah ditutup untuk umum, hanya boleh di bagian tamannya saja. Selain itu kami juga harus bersiap-siap menuju Gangnam untuk memenuhi undangan Professor.
Sekilas tentang Gyeongbokgung Palace, Gyeongbokgung sendiri artinya Istana Gyeongbok, terletak di jantung kota Seoul tepatnya di sebelah utara. Istana ini adalah istana terbesar yang dibangun Dinasti Joseon pada masa kerajaan dulu, selain istana Gyeongbok juga ada 4 istana lainnya di tempat yang berbeda.
Sebenarnya Gyeongbokgung pada awalnya merupakan komplek istana yang sangat luas, namun telah dihancurkan oleh Jepang saat invasi ke Korea pada tahun 1592-1598. Kemudian dibangun kembali pada zaman pemerintahan Raja Gojong sekitar tahun 1952 dan mendirikan komplek istana yang terdiri dari sekitar 6000-7000 ruangan. Namun saat Jepang kembali menjajah Korea pada tahun 1900-an, istana ini kembali dihancurkan hampir seluruh bangunannya kecuali 10 bangunan utamanya. Sekarang Gyeongbokgung sudah direnovasi oleh pemerintah Korea dan dibuka untuk umum.
Untuk menuju ke tempat wisata sejarah ini tidaklah sulit, dari terminal express bus antar kota di Seoul, kita bisa langsung keluar terminal dan menuju ke subway train station (stasiun kereta bawah tanah) yang berada di bawah terminal. Kemudian naik kereta di Line 3 dan turun di stasiun Gyeongbokgung. Harga tiket masuk ke Gyeongbokgung juga cukup murah, hanya 3000 won untuk dewasa dan gratis untuk anak-anak. Kami tidak sempat mengeksplor seluruh bagian komplek istana karena keterbatasan waktu, tidak sempat mengunjungi Hyangwonjeong, National Palace Museum dan National Folk Museum yang ada di komplek istana ini.
Nah, mengenai si sosis solo (tetep ke soal makanan lagi, hihiii...), saya memang membuat sosis solo ini untuk bekal rekreasi kami ke Gyeongbokgung. Selain sosis solo saya juga membuat chocolate muffin tetapi tidak sempat saya potret, kami juga membawa juice jeruk dan air putih tentunya. Kebetulan di samping istana (masih di dalam komplek istana) ada taman yang asri sekali dengan danau yang berada di samping taman. Pengunjung banyak yang duduk-duduk di taman sambil beristirahat. Tapi walaupun banyak pengunjung, tak akan terlihat ada sampah bertebaran, sangat terpelihara kebersihannya. Selain karena ada petugas yang dengan sigap mengambil sampah walau hanya bungkus kecil sekalipun, juga tidak ada pengunjung yang membuang sampah sembarangan :)
Balik lagi ke sosis solo, hehee... Saya memutuskan untuk membuat sosis solo ini karena ada stok daging giling halal yang saya beli di foreign mart. Biasanya jika membuat sosis solo saya menghaluskan kembali daging gilingnya menggunakan blender yang untuk daging. Namun karena saya disini belum memiliki blender (kasian deh, hihiii...) jadi saya langsung memakainya tanpa dihaluskan kembali jadi tekstur dagingnya agak kasar. But it's not a problem at all, tak merubah rasa sama sekali, tetap enak ^_^
Sosis solo merupakan salah satu jenis risoles (savory pancake roll) khas Indonesia, yaitu dari daerah Solo. Sosis solo ini biasanya diisi dengan daging giling atau ayam giling yang diberi bumbu dan dimasak, kemudian digulung, dicelup ke kocokan telur dan digoreng sampai kecoklatan. Nikmat disajikan hangat dengan cabai rawit atau saus sambal.
SOSIS SOLO
by Ricke Indriani
Bahan kulit:
300 gram terigu protein sedang/tinggi
1 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
1 sdm gula pasir
4 buah telur ukuran besar, kocok lepas
700 ml air
3 sdm margarin, lelehkan
Bahan isi:
500 gram daging sapi giling, haluskan (atau daging ayam direbus, suwir dan haluskan)
5 butir bawang merah, iris tipis
3 siung bawang putih, cincang halus
1 batang daun bawang, iris halus
1,5 sdt garam (atau sesuai selera)
1 sdt gula pasir
1/4 merica bubuk
1/4 ketumbar bubuk
100 ml air
2 sdm minyak goreng untuk menumis
Pelapis:
1-2 butir telur, kocok lepas
Cara membuat:
1. Buat isinya: Tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum. Masukkan daging giling, aduk hingga berubah warna. Tuang air. Masukkan garam, gula pasir, merica bubuk dan ketumbar bubuk. Aduk rata. Masak hingga airnya kering sambil sesekali diaduk. Masukkan daun bawang, masak sebentar. Matikan api. Cicipi, tambahkan bumbu jika ada yang kurang. Dinginkan.
2. Buat kulit: Campur terigu, garam, merica bubuk, dan gula pasir. Aduk rata. Masukkan telur dan tuangi air sedikit demi sedikit sambil diaduk rata dengan hand whisk sampai halus. Saring agar tidak ada gerindil kasar. Masukkan margarin leleh. Aduk rata.
3. Panaskan wajan datar anti lengket, oles sedikit dengan margarin. Tuang 1 sendok sayur, ratakan adonan dengan memutar wajan. Dadar hingga matang dan lakukan sampai adonan habis.
4. Ambil selembar kulit, beri isi daging. Lipat dan gulung. Lakukan hingga habis.
5. Panaskan minyak untuk menggoreng, celupkan sosis solo ke kocokan telur, goreng hingga kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Sajikan dengan cabai rawit atau saus sambal.
Selamat mencoba. Salam from South Korea. Annyeonghi gyeseyo ^_^
Wednesday, August 4, 2010
BAKWAN UDANG KEJU SPECIAL

Bakwan/Bala-bala/Ote-ote, saya rasa ini makanan yang sangat umum dan cukup terkenal di Indonesia tercinta ini. Campuran irisan sayuran yang bergaul dengan mesra dengan adonan tepung *halah bahasane kok ya mesra?? Hihihiiii...
Merupakan jajanan 'street vendor' yang banyak dijual di pinggir jalan.
Tapi kok kenapa yang ini dibilang special?? Iya donk, soalnya pakai udang dan keju mooooo... (bukan iklan dot com, hehee...) yang keduanya merupakan bahan makanan yang cukup special untuk saya dan keluarga ;)
Saya lebih suka bakwan yang padat akan sayuran, tapi tepungnya sedikit. Jadi adonan tepung hanya sebagai bahan 'pengikat' dari sayurannya saja.
Oya, walaupun di foto bentuknya bulat-bulat tapi saya tidak menggunakan cetakan apapun, alasan klasik 'malas' (please deh, kapan ga malesnya sih?? :p)
Saya langsung sendoki sekitar 2 sendok makan adonan dan masukkan ke minyak goreng yang sudah dipanaskan (saya tempelkan dulu ke pinggiran penggorengan), kemudian segera taruh udang diatasnya sebelum permukaannya mengering. Goreng seperti biasa.

Bahan:
100 gram terigu protein sedang
30 gram tepung beras
1/2 sdt soda kue
1/2 sdt garam
1/2 sdt kaldu bubuk
1/4 sdt merica bubuk
150-200 ml air (campurkan sedikit demi sedikit sampai mencapai kekentalan yang cukup)
Bumbu halus:
3 siung bawang putih
2 siung bawang merah
Bahan isi:
100 gram udang kupas, cincang kasar
15 buah udang utuh kupas, kerat punggungnya dan buang kepalanya, sisakan ekornya (jumlahnya bisa disesuaikan dengan jumlah bakwan yg mau digoreng)
30 gram keju cheddar parut
250 gram tauge, cuci dan bersihkan
2 buah wortel, serut kasar
1/4 buah kol, iris tipis
2 batang daun bawang, iris halus
2 batang daun seledri iris halus
Minyak goreng yang banyak untuk menggoreng bakwan
Cara membuat:
1. Adonan tepung: Campur terigu, tepung beras, soda kue, garam, kaldu bubuk dan merica bubuk. Aduk rata. Masukkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk rata dan tercampur hingga mencapai kekentalan yang cukup (jangan terlalu kental atau terlalu encer). Masukkan bumbu halus, aduk rata. 2. Masukkan udang cincang, keju cheddar parut dan sayuran. Aduk rata.
3. Panaskan minyak yang banyak goreng bakwan dengan diberi udang utuh kupas diatasnya. Goreng hingga kuning kecoklatan kedua sisinya. Angkat. Tiriskan. Sajikan hangat bersama saus sambal atau cabai rawit.
Tips:
- Penggunaan soda kue membuat bakwan menjadi lebih empuk didalam tapi renyah diluar.
Jika adonan tidak akan digoreng smuanya, bagi adonan menjadi 2 bagian. Tambahkan 1/2 bagian denga 1/4 sdt soda kue. Dan simpan yang 1/2 bagian lagi. Beri soda kue jika nanti akan digunakan. Begitu juga dg bahan isi dan sayuran, dibagi 2. Atau jika mau bikin sedikit, dibuat 1/2 resep saja.
- Menggoreng adonan jangan terlalu banyak untuk 1 buah bakwan, karena soda kue akan membuat bakwan jadi mengembang. Cukup 2 sendok makan adonan per satu buah bakwan.
- Gunakan minyak yang banyak untuk menggoreng (deep frying) agar hasilnya renyah dan tidak mudah lembek saat sudah diangkat dr penggorengan.
- Minyak panasnya sedang saja. Jika terlalu dingin nanti minyak akan menyerap ke dalam bakwan, jadi hasil gorengannya berminyak sekali. Jika terlalu panas nanti cepat gosong tapi bagian dalam masih 'nepungi' (masih mentah tepungnya, hehehee...)