Friday, May 31, 2013

VANILLA CREAM PUFF (KUE SUS VLA VANILLA)



Ini sebenarnya adalah kue pertama yang saya panggang dengan oven baru di Korea. Setelah membeli oven, mungkin sekitar semingguan itu oven nganggur saja tidak tersentuh, hanya dinyalakan sekali saja saat test menyala atau tidak, hehee... Waktu itu belum semangat baking kue lagi, entahlah lagi malas saja. Ya saya juga manusia, terkadang rasa malas baking datang juga walaupun notabene hobby baking dan tukang kue ^^

Lalu tibalah saat Nadhifa merengek pengen kue sus kesukaannya, mungkin dia kangen sudah lama tidak makan kue sus bikinan Bundanya. Ya sudah pagi-pagi berkutat di dapur dengan telur, tepung, gula dan kawan-kawannya untuk membuat kue sus permintaan Nadhifa. Padahal saat itu saya belum trial and error dengan oven baru saya, belum memahami settingan yang pas untuk oven elektrik mungil yang baru seminggu saya beli dan belum pernah dipakai.

Seperti yang sering saya katakan jika ada teman-teman yang mengeluh tentang ovennya, "Pahami karakter oven masing-masing agar hasil kuenya bagus." dan untuk memahami karakter oven yang kita punya, kita harus sering bergaul dengannya, harus sering dipakai dan bereksperimen. Bisa jadi di resep ditulis lama waktu pemanggangan sekian, ternyata di oven kita berbeda (bisa lebih cepat, bisa lebih lama), juga besar api atau suhu, dan sebagainya. Dan benar saja, waktu memanggang kue sus ini, loyang pertama gosong saudara-saudara, hehehee... Kepedean aja gitu manggangnya, pake suhu 200'C dan ditinggal mengerjakan pekerjaan yang lain. Waktu memanaskan oven, saya pakai api atas bawah, niat hati saat adonan masuk api atas akan saya matikan jadi hanya memanggang dengan api bawah saja, eeehhh saya kelupaan akhirnya kue sus-nya gosong deh. Tapi alhamdulillah loyang demi loyang berikutnya berhasil donk ^_^




Ku sus ini masih tetap pakai resep yang sama dengan yang sudah sering saya posting di blog ini sebelumnya. Sebagian kue sus ini saya bawa piknik ke Anyang bersama tetangga Indonesia disini. Alhamdulillah katanya "Wah, enak Mba kue sus-nya. Kalau kata saya kue sus-nya TLJ bakery kalah deh sama kue sus buatan Mbak Ricke ini." Alhamdulillah ^_^

Thursday, May 30, 2013

HOMEMADE STRAWBERRY JAM (SELAI STRAWBERRY)



Kalau kemarin posting roti tawar, kali ini posting strawberry jam alias selai strawberry yang bisa jadi teman makan roti tawar ^_^

Selai strawberry ini saya buat karena ada banyak strawberry nganggur di kulkas, sebabnya kemarin ini beli strawberry 1 pack besar, Nadhifa tumben cuma mau makan sedikit, biasanya dia suka sekali strawberry dan saya sendiri tidak suka makan strawberry segar. Akhirnya dieksekusi saja jadi selai dan ternyata Nadhifa doyan banget, begitu selainya dingin dia langsung minta nyicip dan akhirnya malah keterusan makanin selai, katanya enak, hihiii...

Membuatnya sangat mudah, bahannya hanya strawberry segar, gula pasir dan air jeruk lemon. Air jeruk lemon ini fungsinya sebagai sumber pektin alami (jeruk lemon mengandung kadar pektin tinggi). Pektin adalah serat alami buah yang larut dalam air, bisa membentuk ikatan dengan gula dan asam buah membentuk 'gel'. Penambahan pektin pada pembuatan selai berfungsi sebagai pengental, jadi selai yang dihasilkan akan lebih cepat mengental dan rendemen (hasil) yg didapatkan lebih tinggi, juga mempersingkat waktu pemasakan sehingga selai tidak banyak kehilangan rasa dan aroma aslinya. Pada pembuatan selai komersial biasanya digunakan pektin dalam bentuk bubuk/serbuk, jika membuat selai di rumah maka kita bisa menggunakan perasan air jeruk lemon sebagai pektin alami. Air jeruk lemon juga memberikan rasa asam yang lebih segar pada selai.

Yuk dicoba membuat selai strawberry sendiri, lebih sehat karena tidak memakai pengawet dan juga tidak perlu memakai tambahan lain seperti pewarna, perisa dan penambah aroma. Membuatnya pun mudah.





Homemade Strawberry Jam
by Ricke Indriani

Bahan:
500 gram strawberry segar yang sudah dibuang bagian daun buahnya (berat bersih), cuci bersih dan tiriskan
300 gram gula pasir (bila strawberry yang digunakan asam sekali, bisa ditambahkan gulanya hingga 400 gram)
1 buah jeruk lemon, peras airnya

Cara membuat:
1. Siapkan botol kaca/jar sebagai wadah selai yang bertutup metal. Rebus dalam air mendidih (tujuannya untuk sterilisasi) selama kurang lebih 5 menit. Matikan api. Biarkan botol direndam air panas hingga akan digunakan.
2. Potong-potong strawberry. Masukkan ke dalam panci atau pan dan masak dengan api sedang hingga strawberry melunak dan keluar airnya. Biarkan mendidih sesaat.
3. Masukkan gula pasir, aduk rata. Masukkan air jeruk lemon. Masak dengan api kecil hingga gula pasir larut sambil diaduk-aduk agar bagian bawah tidak cepat gosong. Tekan-tekan potongan buah dengan punggung penganduk kayu agar potongan buah hancur. Bila menginginkan selai yang masih bertekstur, jangan menghancurkan potongan buah terlalu halus. Saat selai mulai mengental, besarkan api aduk hingga selai benar-benar mendidih sebentar saja. Matikan api.
4. Angkat botol selai dari air panas tadi, keringkan dengan tissue atau lap bersih. Panas-panas masukkan selai ke dalam botol. Tutup rapat. Jika memerlukan sterilisasi kembali botol bisa direbus kembali 5 menit setelah diisi dan pastikan tertutup rapat. Dinginkan. Simpan selai dalam kulkas setelah pemakaian agar lebih awet.





Tips:
- Basis 500 gram strawberry bersih (tanpa daun buah) menghasilkan selai 1 botol/jar ukuran standar. Jika ingin membuat lebih banyak bisa menggunakan 1 kg strawberry bersih (hasil 2 botol/jar selai).
- Jangan memasak selai sampai terlalu kental karena selai akan lebih set ketika sudah dingin
- Sesekali selai diaduk-aduk saat pemasakan untuk menghindari bagian bawah cepat gosong
- Jangan keasyikan memasak selai karena jika terlalu lama dimasak dan menjadi kaku nanti jadinya dodol, bukan selai, hihihiiii...

Tuesday, May 28, 2013

ROTI TAWAR PANDAN (PANDAN LOAF BREAD)



Ini roti pertama yang saya bikin di Korea. Sekalian uji coba oven untuk membuat roti, karena tetap walaupun resep yang sama jika memakai oven yang berbeda, bisa jadi perlakuan memanggangnya pun berbeda, entah dari suhu atau lama waktu memanggang. Alhamdulillah, akhirnya jadi juga dan hasilnya cukup memuaskan.

Mungkin tak banyak roti tawar yang aman (baca: halal) dimakan bagi Muslim di Korea. Walaupun kalau tidak salah ada brand roti tawar yang halal dimakan untuk Muslim (berdasarkan mengecek bahan-bahan yang digunakan, karena produk asli Korea jarang sekali yang ada logo halal). Di Korea, sebagai Muslim kita harus punya kesabaran ekstra bila membeli produk makanan atau bahan makanan, karena harus membaca satu persatu deretan ‘ingredients’ yang tertera di kemasan (dalam tulisan Hangeul), yang terkadang walaupun bisa membaca tulisannya tapi sering tidak mengerti artinya, terutama untuk saya yang baru di Korea. Suami saya malah punya catatan kecil yang disimpan di dompet, berisi beberapa nama bahan yang tidak halal dan halal dalam tulisan Korea beserta artinya, bisa dilihat sewaktu-waktu kalau belanja, hihihiii…
Kalau di Indonesia, mungkin hampir semua brand roti tawar sudah ada label halalnya. Tapi tidak ada salahnya membuat roti sendiri, karena jika membuat roti sendiri (homemade) kita tentu tidak akan memakai bahan tambahan makanan yang macam-macam, misalnya pengawet, dsb.




Di negara yang tidak memperhatikan halalitas produk seperti Korea ini, jika membeli produk kue dan roti ada beberapa bahan yang perlu diperhatikan diantaranya:
- Shortening. Apakah yang digunakan adalah vegetable shortening yang berasal dari tumbuhan, atau shortening dari hewani. Vegetable shortening insyaAllah halal untuk dikonsumsi. Shortening dari hewani jika dari babi tentu tidak boleh dimakan bagi Muslim, jika dari hewan lain juga kita tidak tahu apakah hewan tersebut diproses (sembelih) secara syar’i atau tidak. Jadi jika menemukan produk yang menggunakan shortening hewani sebaiknya kita hindari saja.
- Emulsifier. Bahasannya sama dengan shortening, apakah terbuat dari tumbuhan/vegetable emulsifier atau dari hewani.
- Butter/mentega. Pada dasarnya butter/mentega dibuat dari krim susu yang dipisahkan antara padatan dan cairannya dengan cara pengadukan yang kontinyu (churning). Setelah padatan butter didapatkan, kemudian diproses lebih lanjut untuk mendapatkan butter/mentega berkualitas. Sampai sini insyaAllah tidak ada bahan yang tidak halal untuk dikonsumsi. Namun beberapa produk butter mengalami proses lanjutan untuk mendapatkan aroma dan rasa yang lebih kuat, biasanya diproses fermentasi dengan bakteri asam laktat yang sumber media tumbuhnya kita tidak tahu dari mana (diragukan/syubhat).
- Pengembang kue. Bahan pengembang kue diantaranya yang sering dipakai adalah soda kue/baking soda (bicarbonate of soda), baking powder dan cream of tar tar. Cream of tar tar biasanya dibuat dari hasil samping industri minuman keras/khamar, berupa garam potassium dan asam tartarat. Sesuatu yang berasal dari khamar statusnya tidak halal untuk dikonsumsi. Cream of tar tar ini biasanya dipakai untuk menstabilkan kocokan putih telur dalam pembuatan kue agar mengembang dengan baik, juga digunakan dalam pembuatan beberapa cookies untuk memberikan tekstur dan aroma asam yang lebih khas.
- Gelatin. Gelatin terbuat dari tulang dan jaringan kulit hewan, bisa terbuat dari babi, sapi, atau ikan. Jika dari babi tentu haram untuk Muslim, jika terbuat dari sapi statusnya masih diragukan (syubhat) karena tidak tahu apakah terbuat dari sapi yang disembelih secara syar’i atau tidak, jika dari ikan insyaAllah halal untuk dikonsumsi. Di negara seperti Korea ini sangat besar kemungkinan penggunaan gelatin yang tidak halal.
- Keju. Sebagian besar keju diproses dengan menggunakan enzim rennet yang diperoleh dari organ pencernaan binatang. Tentu hal ini kritis sekali karena bisa jadi berasal dari rennet hewan yang tidak halal bagi Muslim. Akan tetapi seiring teknologi, sekarang sudah ada beberapa produsen keju yang menggunakan enzim microbial yang diekstrak dari tumbuhan atau ‘non animal rennet’. Keju jenis ini biasanya disebut ‘vegetarian cheese’ yang bisa dikonsumsi oleh para vegetarian. Ada juga keju yang berlabel halal misalnya keju yang berasal dari Australia atau New Zealand dan juga Amerika. Jika membuat kue sendiri, tentu kita bisa memilih keju yang akan kita pakai. Akan tetapi jika membelinya di luar kita tidak tahu status kehalalan keju yang dipakai oleh produsen kue.
- Olahan daging. Harus berhati-hati dengan berbagai olahan daging yang dipakai dalam kue dan roti misalnya sosis, smoked beef, daging burger, bacon, dsb.

Pengantarnya kepanjangan ya? Hehee… Semoga bisa untuk bahan evaluasi diri saya sendiri dalam kehati-hatian memilih produk yang akan dikonsumsi, insyaAllah, karena saya dan keluarga pun masih belajar dalam memahami produk-produk makanan di Korea. Teman-teman yang sudah lama tinggal di Korea tentu sudah jauh lebih mengerti dari saya. Alhamdulillah saya juga sangat terbantu dengan informasi produk-produk halal dari teman-teman Imuska dan tetangga saya Mba Yuyun. Terima kasih

Resep roti tawar ini masih sama dengan resep roti tawar yang pernah saya share sebelumnya. Hanya saja saya kali ini membuatnya dengan basis 500 gram tepung, jadi hasilnya lebih banyak dan juga menambahkan pasta pandan sehingga roti menjadi berwarna hijau dan beraroma pandan. Pasta pandan-nya saya bawa dari Indonesia. You know me so well, I am pandan lover, yes I am, hehee…
Bagi yang mau mencoba membuatnya, saya tuliskan lagi resepnya. Jika ingin membuat white loaf bread tinggal hilangkan pasta pandannya saja.




ROTI TAWAR PANDAN
by Ricke Indriani

Bahan:
400 gram terigu protein tinggi
100 gram terigu protein sedang
20 gram susu bubuk
8 gram ragi instant
2 gram bread improver (optional, bisa diskip bila tak ada)
40 gram gula pasir
1 butir telur
1,5 sdt pasta pandan
250 ml susu cair dingin (bisa diganti air es) ~ tambahkan/kurangi sesuai kondisi tepung
30 gram shortening/butter/margarine
7 gram garam

Cara membuat:
1. Campur terigu, susu bubuk, ragi instant, bread improver dan gula pasir. Aduk rata.
2. Masukkan telur, pasta pandan dan susu cair dingin secara bertahap sambil diuleni hingga adonan kalis (tidak lengket pada wadah/bowl).
3. Masukkan shortening/butter/margarine dan garam, uleni lagi hingga kalis dan elastis. Jika menguleni secara manual, pindahkan adonan ke alas kerja/meja yang sudah ditaburi sedikit terigu kemudian diuleni hingga kalis elastis.
4. Tempatkan dalam wadah, tutup dengan plastic wrap atau serbet bersih yang agak lembab. Diamkan selama 30 menit-1 jam tergantung kondisi ruangan, hingga mengembang volumenya.
5. Kempeskan adonan. Uleni lagi sebentar agar mulus kembali. Diamkan 10 menit. Gilas adonan dengan rolling pin membentuk persegi panjang, sesuaikan dengan ukuran loyang. Gulung sambil dipadatkan. Gilas dan gulung sekali lagi.
6. Tempatkan adonan pada loyang loaf ukuran panjang sekitar 23 cm yang sudah diolesi mentega. Diamkan 1 jam atau tergantung kondisi ruangan hingga mengembang. Oles permukaannya dengan susu cair. Jika memakai loyang yang bertutup pakai ukuran panjang 30 cm (biasanya loyangnya lebih tinggi) diamkan hingga mengembang 1-2 cm dari permukaan atas loyang kemudian tutup loyang tidak perlu dioles susu cair.
7. Panggang dalam oven bersuhu 190’C selama 20-25 menit hingga permukaannya kecoklatan dan matang (sesuaikan dengan oven masing-masing). Keluarkan dari loyang, panas-panas permukaannya bisa dioles dengan mentega agar mengkilat. Dinginkan roti, kemudian iris roti menggunakan pisau bergerigi (bread knife). Simpan dalam wadah kedap udara atau plastik tebal agar roti tidak cepat kering terkena udara.


(Adonan setelah proses proofing pertama)


(Adonan setelah proses proofing kedua, siap dipanggang)


Note:
- Untuk menghasilkan roti yang mengembang dengan baik dan serat rotinya lebih lembut, usahakan adonan sudah diuleni sampai kalis elastis (tanda gluten yang terbentuk sudah optimal). Jika menguleni dengan tangan setelah adonan kalis dalam wadah/baskom, pindahkan adonan ke alas kayu atau meja kerja yang ditaburi sedikit terigu dan uleni dengan gerakan seperti mencuci baju di papan penggilesan, tak perlu dibanting-banting keras. Adonan elastis bila sudah lentur saat ditarik, jika ditest sedikit adonan dipipihkan kemudian dibeberkan dengan kedua telapak tangan, adonan bisa tipis hampir transparan.
- Jika menggunakan mixer heavy duty, gunakan speed 2 untuk menguleni dengan dough hook sampai adonan kalis dan mulus. Kemudian bisa naikkan ke speed 3 atau 4 sebentar saja hingga adonan elastis. Pindahkan ke alas kayu atau meja kerja yg ditaburi sedikit terigu, uleni lagi sebentar dengan tangan. Adonan siap diproofing. Jangan menggunakan speed tinggi dalam menguleni adonan roti karena akan menyebabkan mesin mixer cepat panas dan bisa saja akan merusak kinerja mixer.

Happy baking :)

Wednesday, May 22, 2013

ASSALAMU'ALAIKUM... ANNYEONG HASEYO FROM SOUTH KOREA ^_^



Bismillahirrohmanirrohim...

Hallo teman-teman reader setia blog Ordinary Kitchen :). Saya mencoba untuk mengumpulkan kembali semangat untuk mengisi blog dapur ini yang rasanya sudah lama sekali tidak saya update. Sejak persiapan kepindahan saya ke Korea, kesibukan mengurus keperluan ini dan itu membuat saya tidak sempat lagi menulis blog. Setelah sampai dan menetap di tempat yang baru ini, saya pun rasanya kehilangan semangat untuk memulai menulis blog kembali karena masih beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan tak jarang juga terserang homesick :)

Saya dan keluarga pindah ke Korea karena suami saya (Abinya Nadhifa) melanjutkan studinya di salah satu universitas di Korea dan kami akan tinggal disini selama beberapa tahun ke depan. Bismillah dan lillahi ta'ala saya dan Nadhifa berangkat menyusul Abinya Nadhifa yang sudah lebih dulu berangkat ke Korea. Saat tiba di Korea, negeri ginseng ini sedang awal spring (musim semi) dimana pohon-pohon sakura bermekaran memamerkan keindahan bunganya yang sempat berisitirahat sepanjang winter (musim dingin). Subhanallah... Bersyukur kepada Allah karena diberikan kesempatan melihat keindahan ciptaan-Nya di belahan bumi-Nya yang lain.







Seringkali saya merasa rindu dengan aktifitas dan kesibukan di dapur sempit saya di Indonesia, tapi tentu hidup harus terus berjalan dan dijalani dengan penuh kesyukuran. Saya kembali menata kehidupan baru di negara yang mempunyai banyak perbedaan dengan Indonesia baik secara budaya, agama, bahasa dan juga teknologi. Alhamdulillah juga sudah mempunyai banyak teman dan kenalan di Korea walaupun tersebar di kota-kota yang berbeda. Saya pun sedikit demi sedikit mulai menghangatkan diri kembali di depan oven dan kompor alias memasak dan membuat kue, I found my passion again here in South Korea ^_^
InsyaAllah pengalaman memasak dan membuat kue di Korea akan saya posting di postingan-postingan selanjutnya ya... Semoga tidak terserang virus malas yang terlalu lama, hehee...




Mohon doanya dari teman-teman semua agar saya dan keluarga diberikan kemudahan disini, selalu dalam lindungan Allah dan bisa terus berkarya dan menebar manfaat dimanapun berada. Allahumma aamiin... Salam ^_^